Sistem informasi kesehatan dapat
dibedakan dalam berbagai perspektif (Van de Velde dan Degoulet, 2003):
- Perspektif Fungsional
- Perspektif arsitektur teknologi
Dua perspektif ini bersifat generic
dan tidak hanya berlaku untuk system Informasi Kesehatan saja, tetapi juga
untuk system informasi lainnya.Secara umum system informasi Kesehatan yang
dikembangkan bertujuan untuk (Hannah et al,. 2006):
- Mengurangi redundansi data
- Menyediakan data yang berkualitas
- Memelihara integritas data
- Melindungi keamanan data
- Memudahkan antarmuka dengan kemajuan teknologi
- Memudahkan akses ke data yang terintegrasi
Perspektif fungsional
Secara fungsional Sistem Informasi Kesehatan dapat
dikelompokkan menjadi 3 macam system Informasi, yaitu Sistem informasi rumah
sakit, system informasi kesehatan public, dan system informasi klinis.
Sistem Informasi rumah sakit
Menurut catatan Van de Velde dan Degoulet (2003),
Sistem Informasi Rumah Sakit telah menggabungkan fungsi administrative dan
medis. Dalam konteks ini, system Informasi Rumah Sakit juga biasanya dimulai
dengan Sistem Informasi untuk mendukung administrasi keuangan Rumah sakit untuk
menentukan dan merekapitulasi besar tagihan yang ditanggung untuk pasien. Pada
tahap awal ini, Sistem Informasi Rumah Sakit cenderung bersifat otomatisasi
proses, yang sebelumnya m,engandalkan manusia yang potensi kesalahannya besar,
digantikan dengan system informasi dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi dan
menghemat waktu dalam pelayanan.
Di Amerika, Pada tahun 1980an, Sistem Informasi Rumah
Sakit berkembang pada tahap yang lebih lanjut dan focus pada produktivitas.
Sistem Informasi pendukung keuangan yang sebelumnnya didasarkan pada
free-per-service digantikan dengan biaya penggunaan sumberdaya, seperti
obat-obatan. Pada sisi medis, Sistem Informasi yang cenderung mengotomatisasi
proses yang sudah ada, menjadi system informasi yang mendukung dokter, perawat,
dan lembaga penyedia jasa kesehatan
lainnya. Tujuan system informasi rumah sakit yang dikembangkan adalah untuk
meningkatan layanan kepada pasien dan kualitas pengambilan keputusan.
Sistem Informasi Kesehatan Publik
Sistem Informasi kesehatan Publik muncul karena
tuntutan akan integrasi informasi yang tersebar. System ini disebut juga
community health information systems (Van de Velde dan degoulet, 2003), e-
Public health information system (Tan et al.,2005) atau public health
informatics (Yasnoff et al.,2001). Sistem Informasi kesehatan Public menurut
Yasnoff, Overhage, Humphreys, dan La venture (2001:537) didefinisikan sebagai,
“the systematic application of information and computer scienes to public
health practice, research, and learning”.Perkembangan bidang ini dan diseminasi
pengetahuan dan keahlian informatika kepada professional kesehatan public
adalah kunci pembuka potensi sitem informasi untuk meningkatkan kesehatan
public.
Sistem Informasi Kesehatan public mempunyai vakupan
yang cukup luas. Kantor-kantor pemerintahan yang mengurusi kesehatan dan
lembaga layanan kesehatan non rumah sakit pun, seperti pusat kesehatan
masyarakat (puskesmas), masuk dalam ranah system informasi ini. Fungsi surveillance
atau pemantauan perkembangan kondisi kesehatan masyarakat (seperti pemantauan
epidemic) dapat dimasukkan ke dalam satu fitur system informasi kesehatan
public ini.
Sistem Informasi klinis
Tujuan utama pembuatan system informasi klinis adalah
untuk mengurangi biaya dengan memberikan informasi yang membantu dokter untuk
mengambil keputusan dalam aktivitas sehari-hari. System informasi klinis tidak
hanya membantu dokter dalam menangani masalah administrative pasien, tetapi
lebih dari itu, untuk meningkatkan kualitas layanan kepada pasien. System
informasi klinis dapat didukung dengan system pendukung keputusan, yang
diantaranya membantu dalam diagnose penyakit dan menentukan tindakan medis.
Ada dua pertimbangan sekaligus yang digunakan untuk
menggunakan system ini, yaitu pertimbangan ekonomis untuk efisiensi dan
pertimbangan medis untuk meningkatkan kualitas layanan. System informasi klinis
ini dapat diadopsi pada level individu dokter atau lembaga pelayanan kesehatan
non rumah sakit.
b. Perspektif Arsitektur Teknologi
Pada era teknologi yang semakin lebih dekat kea rah
mobilitas pengguna, tiga pengembangan terpenting dalam system informasi
kesehatan adalah pengembangan system informasi berbasis pada kompinen objek,
system terdistribusi, dan teknologi mobile.
a Sistem informasi Berbasis Komponen
Objek
Teknologi berbasis pada komponen
objek mengubah paradigm tegnologi berbasis pada perpindahan data (data-driven
technology) menjadi arsitektur berbasis pada pengetahuan (knowledge-driven
technology) yang menekankan pada proses penyelesaian masalah. Dengan basis pada
komponen objek, memungkinkan aturan bisnis, kebijakan, dan berbagai macam
peraturan yang lain diintegrasikan ke dalam system informasi. Komponen
merupakan unit dari software yang
membangun keseluruhan system. Setiap komponen merupakan proses tersendiri yang
memiliki masukan dan atau keluaran. Pengembangan Sistem Informasi kesehatan
berbasi objek memungkinkan system dikembangkan secara modular (berbasis pada
komponen) yang memungkinkan proses penambahan fitur dan fungsionalitas secara
lebih mudah di masa depan. Setiap modul akan memiliki property, dan memiliki
method yang dipergunakan untuk memanipulasi property yang dia miliki untuk
diberikan output sesuai yang diinginkan.
Sistem terdistribusi
Dalam era keterbukaan dan era
keterhubungan maka diperlukan mekanisme yang ddapat menghubungkan antar satu
system dengan system yang lain. Proses keterhubungan ini menjadi kompleks
ketika tiap dibangun dengan platform dan system yang berbeda. Sebagai contoh,
sebuah rumah sakit dapat melayani proses booking kamar pasien secara online dan
melayani pembayaran tagihan rumah sakit melalui internet banking. Setiap system
yang terkait, yakni system informasi rumah sakit, system perbankan yang
melayani pembayaran, dan user interface pembayaran, harus terhubung dengan
mekanisme yang memungkinkan mereka bertukar data yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan proses tersebut.
Mekanisme distribusi yang
dimungkinkan adalah dengan menggunakan web, CORBA, DCOM, dan web services.
Dengan menggunakan system terdistribusi, data akan dikirimkan ke antar system
yang berbeda, dan dikirimkan melalui jaringan computer. Dalam lingkungan
terdistribusi, aplikasi yang berjalan merupakan kumpulan intteraksi dari
berbagai kkomponen, yakni objek data, objek aplikasi, dan user interface.
c Mobile Communication
Saat ini teknologi mobile seperti
handphone, PDA (personal digital assistant), dan berbagai macam teknologi
wireless lainnya memungkinkan proses komputasi dan pemanfaatan system informasi
kesehatan dipergunakanj oleh pengguna yang secara fisik tidak terhubung secara
langsung dengan system. System ini memungkinkan akses terhadap sistem informasi
kesehatan secara remote maupun secara llokal baik dari sisi administrator
maupun pengguna sevara umum (regular user) Sistem informasi kesehatan dapat
diintegrasikan dengan teknologi mobile yang populer seperti SMS, MMs, atupun
dapat berupa apliikasi yang diinstal diperangkat sperti handphone ataupun PDA
dengan teknologi seperti java mobile, Symbian atau PocketPC application.
Aplikasi mobile ini dapat diintegrasikan dengan konsep sistem terdistribusi.
Dengan sistem yang
diintegrasikan, pengguna akan dimudahkan untuk mengakses data-data kesehatan
yang mereka miliki tanpa harus dating kelokasi. Sebagai contoh, seorang pasien
yang melakukan cek darah di sebuah laboratorium, akan segera mendapatkan
hasilnya dua jam kemudian, dan hasil ini dapat diakses dengan menggunakan
internet. Pada contoh lain, seorang dokter dapat langsung terhubung dengan
rekam medis seorang pasien dengan menggunakan PDA yang terhubung dengan sistem
jaringan yang ada dalam rumah sakit yang bersangkutan. Bahkan ketika antar
rumah sakit sudah terintegrasi satu dengan yang lain, melalui sistem
terdistribusi salah satunya, seorang petugas rekam medis dirumah sakit
sebelumnya dari seorang pasien rujukian pun sudah dapat segera diakses, untuk
kemudian diberikan penanganan yang tepatDaftar Pustaka
http://metacollis.blogspot.co.id/
0 komentar:
Posting Komentar