A.
Konsep
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
Sistem informasi
kesehatan harus dibangun untuk mengatasi kekurangan maupun ketidakkompakan
antar badan kesehatan. Dalam melakukan pengembangan sistem informasi secara
umum, ada beberapa konsep dasar yang harus dipahami oleh para pengembang atau
pembuat rancang bangun sistem informasi (designer). Konsep-konsep tersebut
antara lain:
1.
SISTEM INFORMASI TIDAK IDENTIK DENGAN
SISTEM KOMPUTERISASI
Pada dasarnya sistem
informasi tidak bergantung kepada penggunaan teknologi komputer. Sistem
informasi yang memanfaatkan teknologi komputer dalam implementasinya disebut
sebagai Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Based Information System).
Pada pembahasan selanjutnya, yang dimaksudkan dengan sistem informasi adalah
sistem informasi yang berbasis komputer. Isu penting yang mendorong pemanfaatan
teknologi komputer atau teknologi informasi dalam sistem informasi suatu
organisasi adalah:
a.
Pengambilan keputusan yang tidak
dilandasi dengan informasi.
b.
Informasi yang tersedia, tidak
relevan.
c.
Informasi yang ada, tidak dimanfaatkan
oleh manajemen.
d.
Informasi yang ada, tidak tepat
waktu.
e.
Terlalu banyak informasi.
f.
Informasi yang tersedia, tidak
akurat.
g.
Adanya duplikasi data (data
redundancy).
h.
Adanya data yang cara pemanfaatannya
tidak fleksibel.
2.
SISTEM INFORMASI ORGANISASI ADALAH SUATU
SISTEM YANG DINAMIS
Dinamika sistem
informasi dalam suatu organisasi sangat ditentukan oleh dinamika perkembangan
organisasi tersebut. Oleh karena itu perlu disadari bahwa pengembangan sistem
informasi tidak pernah berhenti.
3.
SISTEM INFORMASI SEBAGAI SUATU SISTEM
HARUS MENGIKUTI SIKLUS HIDUP SISTEM
Seperti lahir,
berkembang, mantap dan akhirnya mati atau berubah menjadi sistem yang baru.
Oleh karena itu, sistem informasi memiliki umur layak guna. Panjang pendeknya
umur layak guna sistem informasi tersebut ditentukan diantaranya oleh:
a.
Perkembangan organisasi tersebut
Makin cepat organisasi
tersebut berkembang, maka kebutuhan informasi juga akan berkembang sedemikian
rupa sehingga sistem informasi yang sekarang digunakan sudah tidak bisa lagi
memenuhi kebutuhan organisasi tersebut.
b.
Perkembangan teknologi informasi
Perkembangan teknologi
informasi yang cepat menyebabkan perangkat keras maupun perangkat lunak yang
digunakan untuk mendukung beroperasinya sistem informasi tidak bisa berfungsi
secara efisien dan efektif. Hal ini disebabkan:
1)
Perangkat keras yang digunakan sudah
tidak di produksi lagi, karena teknologinya
ketinggalan jaman (outdated) sehingga layanan pemeliharaan perangkat keras tidak dapat lagi
dilakukan oleh perusahaan pemasok perangkat keras.
2)
Perusahaan pembuat perangkat lunak yang
sedang digunakan, sudah mengeluarkan versi terbaru. Versi terbaru itu umumnya
mempunyai feature yang lebih banyak, melakukan optimasi proses dari versi
sebelumnya dan memanfaatkan feature baru dari perangkat keras yang juga telah
berkembang.
Meskipun pada umumnya,
perusahaan pengembang perangkat keras maupun perangkat lunak tersebut, mecoba
menjaga kompatibilitas dengan versi terdahulu, namun kalau dilihat dari sisi
efektivitasnya, maka pemanfaatan infrastruktur tersebut tidak efektif. Hal ini
disebabkan karena feature-feature yang baru tidak termanfaatkan dengan baik.
Mengingat perkembangan teknologi informasi yang berlangsung dengan cepat, maka
para pengguna harus sigap dalam memanfaatkan dan menggunakan teknologi
tersebut.
a)
Konsekuensi dari pemanfaatan teknologi
informasi tersebut adalah:
Dalam melakukan antisipasi perkembangan teknologi, harus tepat.
Dalam melakukan antisipasi perkembangan teknologi, harus tepat.
b)
Harus selalu siap untuk melakukan
pembaharuan perangkat keras maupun perangkat lunak pendukungnya, apabila
diperlukan.
c)
Harus siap untuk melakukan migrasi ke
sistem yang baru.
Arah
perkembangan teknologi informasi dalam kurun waktu 3-5 tahun mendatang adalah
sebagai berikut:
1)
Perkembangan perangkat keras dan
komunikasi. Kecenderungan perkembangan perangkat keras:
·
Peningkatan kecepatan.
·
Peningkatan kemampuan.
·
Penurunan harga.
·
Turn over alat yang semakin cepat.
Perkembangan
perangkat komunikasi menyebabkan perubahan desain sistem perangkat keras yang
digunakan, dari sistem dengan pola tersentralisasi menjadi sistem dengan pola
terdistribusi. Pada pola terdistrubusi, kemampuan pengolahan data (computing
power) di pecah menjadi dua, satu diletakkan pada komputer induk yang
berfungsi sebagai pelayan (server) dan yang satu lagi diletakkan di komputer pengguna (client), desain ini disebut sebagai client-server achitecture.
berfungsi sebagai pelayan (server) dan yang satu lagi diletakkan di komputer pengguna (client), desain ini disebut sebagai client-server achitecture.
2) Kecenderungan
perkembangan perangkat lunak, terutama perangkat lunak basis data (database),
juga mengikuti perkembangan desain sistem perangkat keras tersebut diatas. Pada
server diletakkan perangkat lunak back-end dan pada client diletakkan perangkat
lunak front-end. Perangkat lunak backend adalah perangkat lunak pengelola
sistem basis data (database management system/DBMS), sedangkan perangkat lunak
front-end adalah perangkat lunak yang dikembangkan dengan pemrograman visual
berdasarkan 4GL dari DBMS tersebut atau dengan perangkat lunak antarmuka
(interface) untuk berbagai DBMS seperti ODBC (open database
connectivity).
3) Perkembangan
tingkat kemampuan pengguna (user) sistem informasi
Sistem informasi yang baik, akan dikembangkan berdasarkan tingkat kemampuan dari para pemakai, baik dari sisi :
Sistem informasi yang baik, akan dikembangkan berdasarkan tingkat kemampuan dari para pemakai, baik dari sisi :
a. Tingkat
pemahaman mengenai teknologi informasi,
b. Kemampuan
belajar dari para pemakai, dan
c. Kemampuan
beradaptasi terhadap perubahan sistem.
Dari
sisi pemakai, dikenal istilah end-usercomputing (EUC). EUC adalah pemakai yang
melakukan pengembangan sistem untuk keperluan dirinya sendiri. Mengingat bervariasinya
kemampuan EUC dan sulitnya melakukan pemantauan serta pengendalian terhadap
EUC, maka EUC akan menyebabkan masalah yang serius dalam
pengembangan maupun dalam pemeliharaan sistem informasi. Ancaman yang paling serius adalah adanya disintegrasi sistem menjadi sistem yang terfragmentasi.
pengembangan maupun dalam pemeliharaan sistem informasi. Ancaman yang paling serius adalah adanya disintegrasi sistem menjadi sistem yang terfragmentasi.
4. DAYA
GUNA SISTEM INFORMASI SANGAT DITENTUKAN OLEH INTEGRITAS SISTEM INFORMASI ITU
SENDIRI
Sistem informasi yang
terpadu (integrated) mempunyai daya guna yang tinggi, jika dibandingkan dengan
sistem informasi yang terfragmentasi. Usaha untuk melakukan integrasi sistem
yang ada di dalam suatu organisasi menjadi satu sistem yang utuh merupakan
usaha yang berat dengan biaya yang cukup besar dan harus dilakukan secara
berkesinambungan. Sinkronisasi antar sistem yang ada dalam sistem informasi
itu, merupakan prasyarat yang mutlak untuk dapat mendapatkan
sistem informasi yang terpadu.
sistem informasi yang terpadu.
Sistem informasi, pada
dasarnya terdiri dari minimal 2 aspek yang harus berjalan secara selaras, yaitu
aspek manual dan aspek yang terotomatisasi (aspek komputer). Pengembangan
sistem informasi yang berhasil apabila dilakukan dengan mengembangkan kedua
aspek tersebut. Sering kali pengembang sistem informasi hanya memfokuskan diri
pada pengembangan aspek komputernya saja, tanpa memperhatikan aspek manualnya.
Hal ini di akibatkan adanya asumsi bahwa aspek manual lebih mudah diatasi dari
pada aspek komputernya. Padahal salah satu faktor penentu keberhasilan
pengembangan sistem informasi adalah dukungan perilaku dari para pengguna
sistem informasi tersebut, dimana para pengguna sangat terkait dengan sistem
dan prosedur dari sistem informasi pada aspek manualnya.
5. KEBERHASILAN
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SANGAT BERGANTUNG PADA STRATEGI YANG DIPILIH
UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM TERSEBUT
a.
Strategi yang dipilih untuk melakukan
pengembangan sistem sangat bergantung kepada besar kecilnya cakupan dan tingkat
kompleksitas dari sistem informasi tersebut. Untuk sistem informasi yang
cakupannya luas dan tingkat kompleksitas yang tinggi diperlukan tahapan
pengembangan seperti:
1)
Penyusunan Rencana Induk Pengembangan
2)
Pembuatan Rancangan Global
3)
Pembuatan Rancangan Rinci
4)
Implementasi, dan
5)
Operasionalisasi.
Dalam
pemilihan strategi harus dipertimbangkan berbagai faktor seperti:
1)
Keadaan yang sekarang dihadapi
2)
Keadaan pada waktu sistem informasi siap
dioperasionalkan dan keadaan dimasa mendatang
3)
Antisipasi perkembangan organisasi dan
perkembangan teknologi
Ketidaktepatan
dalam melakukan prediksi keadaan dimasa mendatang, merupakan salah satu
penyebab kegagalam implementasi dan operasionalisasi sistem informasi.
6. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ORGANISASI
HARUS MENGGUNAKAN PENDEKATAN FUNGSI DAN DILAKUKAN SECARA MENYELURUH (HOLISTIK)
Pada banyak kasus,
pengembangan sistem informasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan struktur
organisasi dan pada umumnya mereka mengalami kegagalan, karena struktur
organisasi sering kali kurang mencerminkan semua fungsi yang ada didalam
organisasi. Sebagai pengembang sistem informasi hanya bertanggung jawab dalam
mengintegrasikan fungsi-fungsi dan sistem yang ada didalam organisasi tersebut
menjadi satu sistem informasi yang terpadu.
Pemetaan fungsi-fungsi
dan sistem ke dalam unit-unit struktural yang ada di dalam organisasi tersebut
adalah wewenang dan tanggungjawab dari pimpinan organisasi tersebut. Penyusunan
rancang bangun/desain sistem informasi seharusnya dilakukan secara menyeluruh
sedangkan dalam pembuatan aplikasi bisa dilakukan secara sektoral atau
segmental menurut prioritas dan ketersediaan dana. Pengembangan sistem yang
dilakukan segmental atau sektoral tanpa adanya desain sistem informasi yang
menyeluruh akan menyebabkan kesulitan dalam melakukan intergrasi sistem.
7.
INFORMASI TELAH MENJADI ASET ORGANISASI
Dalam konsep manajemen
modern, informasi telah menjadi salah satu aset dari suatu organisasi, selain
uang, SDM, sarana dan prasarana. Penguasaan informasi internal dan eksternal
organisasi merupakan salah satu keunggulan kompetitif (competitive advantage),
karena keberadaan informasi tersebut:
a.
Menentukan kelancaran dan kualitas
proses kerja,
b.
Menjadi ukuran kinerja
organisasi/perusahaan,
c.
Menjadi acuan yang pada akhirnya
menentukan kedudukan/peringkat organisasi tersebut dalam persaingan lokal
maupun global.
8.
PENJABARAN SISTEM SAMPAI KE APLIKASI
MENGGUNAKAN STRUKTUR HIRARKIS YANG MUDAH DIPAHAMI
Dalam
semua kepustakaan yang membahasa konsep sistem, hanya dikenal istilah sistem
dan subsistem. Hal ini akan menimbulkan kesulitan dalam melakukan penjabaran
sistem informasi yang cukup luas cakupannya. Oleh karena itu, dalam penjabaran
sering digunakan istilah sebagai berikut:
a.
Sistem
b.
Subsistem
c.
Modul
d.
Submodul
e.
Aplikasi
Masing-masing
subsistem dapat terdiri atas beberapa modul, masing-masing modul dapat terdiri
dari beberapa submodul dan masing-masing submodul dapat terdiri dari beberapa
aplikasi sesuai dengan kebutuhan. Struktur hirarki seperti ini sangat
memudahkan dari segi pemahaman maupun penamaan. Pada beberapa kondisi tidak
perlukan penjabaran sampai 5 tingkat, misalnya sebuah modul tidak perlu lagi
dijabarkan dalam sub-sub modul, karena jabaran berikutnya sudah sampai
tingkatan aplikasi.
B.
Analisis
dan Perancangan Sistem
1.
Perencanaan Sistem ( Systems Planning)
Perencanaan sistem
menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang
dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem ini serta untuk mendukung
operasinya setelah diterapkan. Proses
Perencanaan Sistem dapat dikelompokkan dalam 3 proses utama yaitu sbb :
a.
Merencanakan proyek-proyek sistem yang
dilakukan oleh staf perencana system
b.
Menentukan proyek-proyek sistem yang
akan dikembangkan dan dilakukan oleh komite pengarah.
c.
Mendefinisikan proyek-proyek sistem
dikembangkan dan dilakukan oleh analis sistem.
2. Analisis
Sistem (System Analysis)
Penguraian dari suatu
sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud
untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan
yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.
Didalam tahap analisis
sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh Analis Sistem
Yaitu Identify, Understand, Analyze, Report. Perancangan Sistem (Systems Design)
Secara Umum Perancangan
sistem dapat diartikan sebagai berikut ini :
a.
Tahap setelah analisis dari siklus
pengembangan system
b.
Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan
fungsional
c.
Persiapan untuk rancang bangun
implementasi
d.
Menggambarkan bagaimana suatu sistem
dibentuk
Yang
dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan
dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesalahan yang utuh dan
berfungsi termasuk
menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan
perangkat keras dari suatu sistem
3. Perancangan
Sistem (Systems Design) Secara Umum
Tahap perancangan menghasilkan : Laporan
perancangan system, Bagan arus dan tabel keputusan, Deskripsi program,
Prosedur-prosdur operasi, Prosedur-prosdur operasi, Menjalankan manual,
Deskripsi file, Prosedur-prosedur memasukkan data Implementasi
dan Pemeliharaan Sistem (System Implementation & Maintenance) Tahap implementasi terdiri dari :
Perencanaan pengubahan, Perencanaan pengujian, Jadwal operasi dan perawatan
Sistem berbasis
computer adalah sebuah system yang memiliki beberapa elemen yang subsistem
satu sama lainya saling berhubungan supaya suatu system dapat berjalan dengan
efektif dan efisien sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
Sistem berbasis
komputer dapat didefinisikan sebagai Kumpulan atau susunan elemen-elemen yang
diorganisasi untuk mengerjakanberbagai tujuan (goal) yang sudah didefinisikan
sebelumnya dengan caramemproses informasi.
4.
Peningkatan
sistem
Peningkatan
sistem meningktakan pengelolaan data kesehatan yang meliputi pengumpuan,
penyimpanan, dan analisis data, serta diseminasi informasi. Sehingga data dan
informasi yang tersedia mudah diakses oleh semua pemangku kepentingan
REFERENSI
http://blogkesmas.blogspot.co.id/2011/05/konsep-konsep-pengembangan-sistem.html diakses 27 September 2017 pukul 18.24 WITA
https://chandrapamungkas.wordpress.com/2012/05/10/analisis-dan-perancangan-sistem-informasi/
diakses tanggal 27 September 2017 pukul 18.44 WITA
0 komentar:
Posting Komentar